Adverb of Frequency – Cara penggunaan dan Contoh Kalimat

Halo TNers! Pernah nggak kita sadari kalau sehari-hari biasanya ngapain aja? Scroll TikTok? Nonton drama Korea? Atau malah jarang banget buka sosial media karena sibuk kerja atau kuliah? Nah, semua kata “sering”, “jarang”, atau “selalu” itu dalam bahasa Inggris disebut dengan adverb of frequency.
Menariknya, kata-kata kayak always, sometimes, rarely, sampai never bisa bikin cerita atau obrolan bahasa Inggris terdengar lebih hidup dan natural. Jadi, kalau kamu mau bilang “Aku selalu telat tidur” atau “Aku jarang olahraga”, tinggal pakai trik gampang ini.
Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas cara pakai jenis adverb ini, plus contoh sehari-hari yang bikin kamu langsung paham. Yuk, kita mulai!
Apa Itu Adverb of Frequency ?
Jenis adverb ini sebenarnya gampang banget. Adverb frequency itu, kata keterangan dalam bahasa Inggris yang dipakai buat nunjukin seberapa sering kita ngelakuin sesuatu atau seberapa sering sesuatu kejadian itu terjadi. Jadi, kalau ada yang nanya “berapa sering sih kamu ngelakuin itu?.
Nah, disitulah kata-kata ini kepake. Biasanya sih dipakai buat ngomongin kebiasaan atau rutinitas. Contohnya? Ya kayak always (selalu), usually (biasanya), often (sering), sometimes (kadang-kadang), sampai never (nggak pernah).
Jenis-Jenis Adverb of Frequency
Ada dua jenis kata keterangan yang bisa dipake buat nunjukin “sering” dalam bahasa inggris. Untuk lebih jelasnya, simak jenis – jenis berikut.
- Definite Adverbs of Frequency
Dipakai kalau frekuensinya jelas dan bisa dihitung. Contoh:
- every: very day (setiap hari), every week (setiap minggu)
- once, twice, three times: sekali, dua kali, tiga kali
- daily, weekly, monthly, annually, hourly: harian, mingguan, bulanan, tahunan, per jam
- Indefinite Adverbs of Frequency
Dipakai kalau frekuensinya nggak pasti, cuma perkiraan aja. Contoh:
- always (selalu)
- usually (biasanya)
- often, frequently (sering)
- sometimes (kadang-kadang)
- occasionally (sesekali)
- seldom, rarely (jarang)
- hardly ever (hampir nggak pernah)
- never (nggak pernah)
Posisi dan Penggunaannya dalam Kalimat
Dalam aturan bahasa inggris, jenis adverb ini digunakan untuk menunjukkan seberapa sering suatu kegiatan atau kebiasaan dilakukan. Nah, supaya nggak bingung lagi, berikut aturan lengkap penempatan dan rumusnya:
1. Kalimat dengan Kata Kerja (Verb)

Kalau ada kata kerja utama, adverb ini biasanya diletakkan sebelum verb.
Rumus: Subject + Adverb of Frequency + Verb + Object
- She always eats breakfast at 7 AM. (Dia selalu sarapan jam 7 pagi.)
- They often go to the park on weekends. (Mereka sering pergi ke taman saat akhir pekan.)
Contoh kalimat positif yang pertama, She always eats breakfast at 7AM. (Dia selalu sarapan jam 7 pagi.)
Di sini, kata “always” ditempatkan sebelum kata kerja (eats). Kata always menunjukkan kebiasaan yang dilakukan setiap waktu. Jadi, kalau awalnya kalimat hanya She eats breakfast at 7AM (Dia sarapan jam 7 pagi), setelah ditambahkan always sebelum kata kerja, maknanya berubah menjadi lebih spesifik “She always eats breakfast at 7 AM (Dia selalu sarapan jam 7 pagi).
2. Kalimat dengan Kata Kerja To Be (am, is, are, was, were)

Kalau menggunakan to be, posisi adverb frequency ada di setelah to be.
Rumus: Subject + To be + Adverb of Frequency + Pelengkap
- He is always on time. (Dia selalu tepat waktu.)
- They are usually happy to help. (Mereka biasanya senang membantu.)
Dalam kalimat pertama, He is always on time, ada kata kerja to be (is), maka adverb “always” diletakkan setelahnya. Selain itu, kata “always” dalam kalimat tersebut memberikan penekanan bahwa dia nggak hanya tepat waktu, sekali dua kali, tapi selalu tepat waktu.
3. Kalimat Negatif

Dalam bentuk negatif, kata keterangan frekuensi tetap bisa digunakan untuk menunjukkan frekuensi kebiasaan yang jarang atau hampir tidak pernah terjadi.
Rumus: Subject + Adverb of Frequency + Do/Does + Not + Verb + Object
- He rarely misses his train. (Dia jarang ketinggalan kereta.)
- We hardly ever watch TV. (Kami hampir tidak pernah menonton TV.)
Adverb “rarely” (jarang) ditempatkan sebelum kata kerja utama misses. Dalam bahasa inggris, rarely sudah bermakna negatif, jadi tidak perlu ditambah kata not.
Kalimat sederhana He misses his train (Dia ketinggalan kereta) berubah total maknanya menjadi He rarely misses his train (Dia jarang ketinggalan kereta)
4. Penekanan (Emphasis)

Kadang, adverb frequency bisa dipindahkan ke awal kalimat untuk menonjolkan frekuensi, atau ke akhir kalimat sebagai variasi.
Rumus 1: Adverb of Frequency + Subject + Verb + Pelengkap
Rumus 2: Subject + Verb + Pelengkap + Adverb of Frequency
- Always, Alfi comes late to the office. (Selalu, Alfi datang terlambat ke kantor.)
Di sini, always dipindahkan ke awal kalimat untuk memberi penekanan kuat. Kalau ditulis normal, kalimatnya Alfi always comes late to the office, tapi dengan menaruh always di depan, memberikan kesan lebih ditekankan atau si alfi ini selalu telat datangnya.
- I visit my grandparents once. (Saya mengunjungi kakek-nenek saya sekali.)
Dalam sentence tersebut, once diletakkan di akhir kalimat. Pola ini dipakai sebagai variasi, biasanya untuk menekankan jumlah atau frekuensi dengan nada lebih santai.
Nah, dalam penggunaan adverb ini, ada beberapa hal yang perlu diingat, yaitu:
- Kalau ada lebih dari satu kata kerja (misalnya dengan auxiliary verbs), adverb of frequency diletakkan setelah auxiliary dan sebelum main verb.
Contoh: They have often visited the museum. - Kata seperti never sudah bermakna negatif, jadi jangan dipasangkan dengan not (contoh salah: not never).
- Posisi adverb sangat menentukan makna dan kejelasan kalimat. Salah menempatkan bisa bikin arti kalimat berubah.
Dengan paham pola ini, kita bisa menempatkan kata keterangan frekuensi ini dengan tepat, sehingga kalimat terdengar lebih natural dan jelas dalam menunjukkan kebiasaan atau frekuensi suatu kegiatan.
Contoh Adverb of Frequency dalam Berbagai Bentuk
Supaya kamu lebih mudah paham, yuk simak contoh penggunaan adverb ini dalam berbagai bentuk kalimat.
1. Positive Sentence (Kalimat Positif)
- I always drink coffee in the morning.
(Saya selalu minum kopi di pagi hari.) - She usually goes to the gym after work.
(Dia biasanya pergi ke gym setelah kerja.) - They sometimes play badminton on weekends.
(Mereka kadang-kadang bermain bulu tangkis di akhir pekan.)
2. Negative Sentence (Kalimat Negatif)
- He never eats fast food.
(Dia tidak pernah makan makanan cepat saji.) - We rarely watch TV at night.
(Kami jarang menonton TV di malam hari.) - I hardly ever forget my homework.
(Saya hampir tidak pernah lupa mengerjakan PR.)
3. Interrogative Sentence (Kalimat Tanya)
- Do you often travel by train?
(Apakah kamu sering bepergian dengan kereta?) - Does she always arrive on time?
(Apakah dia selalu datang tepat waktu?) - Have you ever visited Bali?
(Apakah kamu pernah mengunjungi Bali?)
4. Dengan Kata Kerja “To Be”
- She is always cheerful.
(Dia selalu ceria.) - They are usually busy on Mondays.
(Mereka biasanya sibuk setiap hari Senin.) - He is never late for school.
(Dia tidak pernah terlambat ke sekolah.)
5. Di Awal Kalimat (Untuk Penekanan)
- Sometimes, I go jogging in the evening.
(Kadang-kadang, saya jogging di sore hari.) - Occasionally, she visits her cousins.
(Sesekali, dia mengunjungi sepupunya.) - Never have I felt so happy. (bentuk formal/literary)
(Tidak pernah saya merasa sebahagia ini.)
Sudah Paham Cara Menyusun Adverb ini dengan Benar?
Nah, sekarang kamu sudah paham kan gimana cara menggunakan adverb of frequency dalam berbagai bentuk kalimat? Mulai dari yang positif, negatif, tanya, sampai trik khusus buat penekanan. Dengan mempelajari pola ini, kamu bisa bikin kalimat bahasa Inggris jadi lebih hidup, jelas, dan natural, nggak kaku lagi kayak hafalan.
Tapi, belajar grammar aja nggak cukup, kalau nggak dipraktekkan langsung dalam percakapan sehari-hari. Supaya makin lancar, kamu perlu latihan intensif bareng tutor dan teman-teman yang sama-sama semangat belajar.
Yuk, belajar dengan tutor profesional dan metode belajar yang menarik bareng Titik Nol English Course Medan. Kamu bisa ambil kelas intensive atau partial yang bisa diikuti secara offline atau online. Yuk tunggu apalagi? saatnya upgrade skill mu sekarang juga!

Hai! Saya seorang SEO Content Writer yang percaya tulisan bagus itu bukan cuma untuk mesin pencari, tapi juga untuk pembacanya. Selamat membaca!