Fungsi Auxiliary Verb dan Contoh Penggunaan Dalam Kalimat

auxiliary verb

Halo TNers! Pernah nggak kamu lagi nulis kalimat bahasa inggris, terus dikoreksi sama guru kamu karena kalimatnya kurang lengkap. Pas dicari tahu, ternyata kurang “do”.

Nah, bingung kan? Kenapa sih harus ditambahkan kata – kata kaya is, do, have dan must? Tapi setelah tahu fungsinya, baru sadar kalau kata tersebut sebenarnya bukan sekadar pengganggu kalimat tapi justru jadi penyelamat kalimat supaya lebih jelas dan mudah dimengerti. 

Kalau kamu ingin bikin kalimat bahasa Inggris yang rapi dan benar, paham auxiliary verb itu wajib banget. Yuk, kita bahas pelan-pelan biar gampang dicerna.

Apa Itu Auxiliary Verb?

Jadi gini, auxiliary verb itu bisa dibilang kayak “pelengkap” buat kata kerja utama dalam sebuah kalimat. Tugas utamanya adalah ngebantu dan melengkapi kata kerja utama, biar maknanya jadi lebih jelas dan gampang dipahami.

Karena fungsinya cuma bantuin, kata ini nggak bisa berdiri sendirian tanpa kata kerja utama. Biasanya mereka dipakai buat nunjukin hal-hal penting kayak tense (waktu), aspek, modal, atau sekadar kasih penekanan dalam kalimat.

Posisinya pun khas banget, biasanya muncul sebelum kata kerja utama. Jadi, kalau di kalimat kamu lihat ada dua kata kerja berurutan, besar kemungkinan yang pertama itu auxiliary dan yang kedua kata kerja utamanya.

Secara umum, kata ini ada empat jenis utama: do, be, have, dan modals. Masing-masing punya fungsi sendiri-sendiri, tapi semuanya sama-sama penting biar kalimat kamu nggak terdengar janggal.

Jenis – Jenis Auxiliary Verb dalam Bahasa Inggris 

Kalau secara umum, kata pembantu ini punya empat jenis, tapi kalau secara spesifik digolongkan kedalam dua jenis, yaitu Primary Auxiliary Verb, Modal Auxiliary verb dan emphatic auxiliary. Untuk lebih lengkapnya yuk pelajari satu per satu.

  1. Primary Auxiliary

Ini adalah kata kerja bantu “utama” yang sering banget dipakai, yaitu be (am, is, are, was, were), have (have, has, had), dan do (do, does, did).

Mereka biasanya dipakai buat bentuk tense, aspek, dan kalimat pasif.

Contoh: “She is singing” 

Dalam kalimat di atas “is” bantuin kata kerja utama “singing” buat nunjukin present continuous tense.

  1. Modal Auxiliary

Kalau jenis ini digunakan untuk memberi makna tambahan. misalnya kemampuan, izin, keharusan, atau kemungkinan. Contohnya can, could, may, might, must, shall, should, will, would, ought to.

Misal: “He must study

Pada kalimat tersebut, must menunjukkan dia “harus” belajar.

  1. Emphatic Auxiliary

Terakhir ada emphatic auxiliary, biasanya pakai “do”  buat menegaskan kalimat positif.

Contoh: “I do want to go

Dalam kalimat tersebut “do” dipakai buat “menekankan” kalau dia benar-benar ingin pergi. 

Singkatnya, auxiliary itu kata kerja bantu yang bikin kalimat jadi lebih jelas dan hidup.

Ada yang bantu bikin tense (primary), ada yang kasih makna tambahan (modal), dan ada yang buat penekanan (emphatic). Kenal tiga jenis ini dulu, nanti grammar kamu bakal jauh lebih rapi. 

Fungsi Auxiliary Verb 

Dalam pembahasan sebelumnya, sudah disebutkan kalau kata bantu ini ada 3 macam. Nah Biar nggak bingung, yuk kenalan sama beberapa fungsi utama kata ini dalam kalimat bahasa Inggris:

1. Membantu Membentuk Tenses

Pertama, auxiliary verb ini jadi kunci buat bikin bentuk waktu (tenses). Mereka dipakai bareng kata kerja utama buat nunjukin kapan suatu tindakan terjadi.

Misalnya:

  • “She is reading” (present continuous)

Tanpa adanya auxiliary “is” waktu dalam kalimat tersebut jadi tidak jelas. 

  • “They have finished” (present perfect)

Pada kalimat di atas, have berfungsi sebagai penjelas dalam kalimat present perfect, yang nunjukin pekerjaan baru selesai.

2. Membentuk Kalimat Tanya

auxiliary verb

Selain itu, kata bantu ini juga dipakai buat bikin pertanyaan. Nah, Caranya dengan mereka ditaruh di depan subjek atau biasa disebut dengan inversi. Contoh:

  • “Do you like coffee?”
  • “Is he coming?”

 Dengan begitu, kalimatnya langsung berubah jadi bentuk tanya. Pola ini penting banget dipahami karena tanpa auxiliary verb, kalimat pertanyaan bisa terdengar janggal atau malah nggak dipahami lawan bicara. Dengan menaruh auxiliary di depan subjek, struktur kalimat jadi lebih rapi dan mudah dimengerti, apalagi saat ngobrol atau nulis dalam situasi formal.

3. Membentuk Kalimat Negatif

Fungsi ketiga dari kata bantu ini yaitu untuk membentuk kalimat negatif. Kalau kamu mau bikin kalimat negatif, tinggal tambahkan “not” setelah auxiliary verb”. Contohnya:

  • “She does not like tea”

(Dia perempuan nggak suka teh)

  •  “They are not ready”

             ( Mereka tidak siap)

Dalam contoh kalimat kedua, bentuk kalimat positif nya adalah “They are ready” tetapi karena ditambahkan not setelah auxiliary, kalimatnya berubah jadi “ They are not ready”  

4. Memberikan Penekanan (Emphasis)

Kadang kita pengin nunjukin kalau kita benar-benar maksud banget sama apa yang kita bilang. Nah, di sini auxiliary verb, terutama do, bisa bantu kasih penegasan.

Misalnya:

“I do want to help you” 

Dalam contoh kalimat di atas, kata do bikin pernyataannya terasa lebih kuat. Yang awalnya hanya “ aku pengen bantu kamu” tapi karena ditambah do jadinya aku beneran pengen bantu kamu.”

5. Membentuk Kalimat Pasif

auxiliary verb

Auxiliary verb juga punya peran penting dalam membuat kalimat pasif (passive voice) Biasanya yang dipakai adalah be. anggotanya be yaitu am, is, are, was, were.

Contohnya:

The book was written by a famous author”

 Strukturnya kalimat di atas yakni:  be + past participle.

Kalimat pasif kayak gini biasanya dipakai kalau kita lebih mau menyorot tindakan atau hasilnya, bukan siapa yang melakukannya. Makanya, bentuk pasif sering banget dipakai dalam tulisan formal, berita, atau laporan biar kalimat terdengar lebih netral dan objektif.

6. Menunjukkan Modalitas

auxiliary verb

Lalu ada juga yang disebut modal auxiliary verbs.  kayak can, may, must, will, should, dan lain-lain. Mereka dipakai buat ngasih tahu kemampuan, izin, kewajiban, prediksi, atau kemungkinan.

Contoh:

  • “You must study” (kewajiban)

              (Kamu harus belajar)

  • “She can swim”(kemampuan)

             (Dia perempuan bisa berenang)

7. Untuk Jawaban Singkat dan Tag Question

auxiliary verb

Kalau kamu jawab pertanyaan atau bikin pertanyaan tambahan, auxiliary verb juga punya fungsi buat jawaban singkat dan tag question.

Contoh:

  • “Yes, I do.”
  • “They are coming, aren’t they?”

 Jadi kalimat jawaban kamu terasa lebih ringkas tapi tetap jelas dan mudah dipahami oleh lawan bicara kamu.

8. Membuat Kalimat Lebih Singkat (Elliptical)

Terakhir, auxiliary verb juga sering dipakai dalam kalimat elliptical, yaitu kalimat yang bagian tertentu dihilangkan karena sudah bisa ditebak dari konteks.

Contohnya:

  • “They will go to the party.”
  • “Will you?”

 (bagian akhirnya nggak disebut, tapi maksudnya tetap nyambung)

Nah, bentuk kalimat kayak gini sering dipakai biar obrolan nggak terdengar kaku atau bertele-tele. Karena bagian yang dihilangkan sudah jelas dari konteks, pembicaraan jadi terasa lebih alami dan cepat dipahami lawan bicara.

Jadi, meskipun kata ini cukup kecil, tapi fungsinya banyak banget. Mereka bikin kalimat kamu lebih jelas, terstruktur, dan enak dibaca. Mulai dari bikin tense, kalimat tanya, kalimat negatif, sampai menunjukkan modalitas dan bikin kalimat pasif. Semuanya nggak lepas dari peran si kecil yang super penting ini.

Contoh dalam Kalimat

Supaya makin paham, yuk simak dan pelajari satu per satu contoh kalimat berikut:

  1. Primary Auxiliary Verbs

    Primary auxiliary verb itu mencakup be, have, dan do. Tiga kata ini sering banget dipakai buat bikin berbagai bentuk tense atau kalimat pasif.

    • I am making a glass of ice coffee.
      (Aku lagi bikin segelas es kopi.)
    • They were studying English.
      (Mereka waktu itu sedang belajar bahasa Inggris.)
    • She has eaten already.
      (Dia sudah makan.)
    • They had been waiting for an hour.
      (Mereka sudah menunggu selama satu jam.)
    • I do my homework every day.
      (Aku mengerjakan PR setiap hari.)
    • Did Sally go to work yesterday?
      (Apa Sally pergi kerja kemarin?)
    • He does his job perfectly.
      (Dia ngerjain pekerjaannya dengan sempurna.)

    2. Modal Auxiliary Verbs

      Kalau yang ini disebut modal verbs, dan biasanya dipakai buat nunjukin kemampuan, izin, keharusan, atau kemungkinan.

      • Can: I can read English books.
        (Aku bisa baca buku bahasa Inggris.)
      • May: You may visit your uncle next week.
        (Kamu boleh kunjungi pamanmu minggu depan.)
      • Must: We must see the information about the scholarship.
        (Kita harus lihat info soal beasiswa.)
      • Should: You should see a doctor.
        (Kamu sebaiknya periksa ke dokter.)
      • Will: He will come tomorrow.
        (Dia akan datang besok.)

      3. Emphatic auxiliary

      Nah, kalau emphatic auxiliary biasanya dipakai buat menegaskan maksud kalimat biar terdengar lebih kuat atau meyakinkan.

      • You do love Marianne.
        (Kamu memang benar-benar cinta sama Marianne.)
      • I did finish my assignment on time.
        (Aku benar-benar menyelesaikan tugas tepat waktu.)

      Contoh-contoh di atas bisa banget kamu pakai buat latihan, biar makin terbiasa melihat dan memakai auxiliary dalam berbagai jenis kalimat. 

      Sudah paham Keunikan Kata Bantu Ini?

      Dari semua penjelasan tadi, kelihatan banget kalau auxiliary itu bentuknya mungkin sederhana, tapi perannya luar biasa penting. Tanpa mereka, kalimat bahasa Inggris bisa terdengar janggal, nggak jelas waktunya, bahkan bikin lawan bicara salah paham.

      Belajar tentang auxiliary verb baru satu langkah kecil buat bikin grammar kamu makin solid. Kalau kamu ingin benar-benar jago dan percaya diri ngomong atau menulis bahasa Inggris, yuk gabung ke program kelas intensive bareng Titik Nol English Course. tersedia secara online maupun offline! Yuk ambil kesempatan ini sekarang juga! 

      Leave a Comment

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Scroll to Top