Generic Structure of Descriptive text & Tips Cara Menulisnya

generic structure of descriptive text

Halo TNers! Pernahkah kamu diberi tugas oleh gurumu untuk bisa mendeskripsikan gedung sekolah,hewan peliharaan atau orang yang kamu kagumi? Nah, kalau pernah, berarti kamu lagi belajar yang namanya descriptive text. 

Tapi terkadang, masih banyak yang bingung nih gimana caranya mendeskripsikan suatu objek dalam teks dengan baik.

Nah, disinilah pentingnya mengenal generic structure of descriptive text. Dengan memahami struktur dasarnya, kamu bisa menulis teks ini dengan rapi, runtut, dan mudah dipahami pembaca.

Oke, pada artikel ini, kita akan bahas pengertian descriptive text, struktur umum, ciri kebahasaan sampai contoh teksnya. Yuk, simak bareng!

Mengenal Descriptive Text dengan Mudah 

Sebelum membahas lebih jauh soal generic structure of descriptive text, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan descriptive text itu sendiri.

Sesuai seperti namanya, descriptive text merupakan teks yang punya tujuan untuk menggambarkan suatu objek secara rinci. Tujuannya, biar orang yang baca, bisa ngebayangin dengan jelas apa yang kamu ceritakan. Lalu, Objek yang bisa kamu deskripsikan juga bermacam-macam, lho. bisa  berupa orang, tempat, benda, hewan, bahkan sebuah peristiwa.

Supaya si pembaca bisa membayangkan suatu objek kaya beneran, biasanya teks ini pakai banyak kata sifat (adjectives) dan kata keterangan (adverbs). Selain itu, tense yang digunakan umumnya adalah simple present, karena teks ini menjelaskan hal-hal yang bersifat fakta atau masih berlangsung saat ini.

Generic Structure of Descriptive Text 

Nah, ini adalah bagian utama yang harus kamu pahami dengan benar sebelum nulis teks deskripsi. Dalam bahasa Inggris, setiap jenis teks (genre) biasanya punya struktur umum atau generic structure. Begitu juga dengan descriptive text.

Generic structure of descriptive text terdiri dari dua bagian penting, yaitu Identification dan Description. Kedua bagian ini harus ada, agar tulisanmu tidak membingungkan pembaca.

1. Identifikasi

Bagian ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan objek yang ingin kamu ceritakan. Di sini, kamu bisa menyampaikan informasi umum seperti apa objek tersebut, asal-usulnya, atau siapa pemiliknya. Tujuannya supaya pembaca bisa langsung memahami dan mengenali objek yang sedang kamu bahas.

2. Deskripsi

Setelah memperkenalkan objek, lalu lanjut ke generic structure of descriptive text yang kedua, yaitu bagian deskripsi. Bagian ini berisi penjelasan lebih mendalam tentang objek tersebut. Pada bagian ini, kamu bisa menjelaskan ciri-ciri fisik, sifat atau kepribadian suatu objek, suasana, maupun hal-hal unik yang membuatnya istimewa.

Bagian ini juga membantu pembaca membayangkan objek yang sedang kamu jelaskan, seolah-olah mereka melihatnya langsung.

Nah, dengan menyusun tulisan kamu menggunakan pola ini, cerita yang kamu buat akan terasa runtut. Pembaca nggak cuma tahu siapa yang kamu bahas, tapi juga bisa ikut membayangkan objeknya secara utuh, dari tampilan luar sampai ke sifat atau kebiasaannya.

Intinya, identification dan description itu seperti dua langkah sederhana yang bisa bikin descriptive text kamu lebih hidup dan menarik buat dibaca. 

Ciri Kebahasaan Descriptive Text 

Selain memahami generic structure of descriptive text, kamu juga perlu tahu ciri-ciri kebahasaan (language features) yang umumnya muncul dalam teks ini. Tujuannya agar tulisanmu tidak hanya runtut, tapi juga sesuai dengan kaidah bahasa Inggris yang benar.

Berikut beberapa language features dalam descriptive text yang paling umum:

  • Specific participants

Biasanya, descriptive text membahas satu objek secara spesifik dan unik, misalnya my house, Borobudur Temple, atau Uncle Jack. Ini penting supaya pembaca langsung tahu objek mana yang sedang kamu ceritakan.

  • Use of adjectives 

Supaya deskripsimu terasa lebih hidup, kamu bisa menambahkan kata sifat (adjectives) untuk memperjelas kata benda. Contohnya: a beautiful flower, a tall building, atau a friendly cat.

  • Use of simple present tense

Karena kamu sedang menjelaskan fakta atau kondisi yang masih berlaku sampai sekarang, simple present tense paling cocok dipakai. Contohnya: She has long hair, The sky is blue.

  • Use of action verbs

Selain menjelaskan rupa atau sifat, kamu juga bisa menambahkan kata kerja (action verbs). untuk menunjukkan kebiasaan atau aktivitas objek. Misalnya: run, walk, cook, atau play.

  • Use of sensory language

Supaya tulisan yang kamu tulis lebih hidup, coba gunakan kata-kata seperti menggunakan pancaindra. seperti menggambarkan bentuk, warna, aroma, suara, atau rasa dari objeknya. Dengan seperti itu, pembaca bisa seolah-olah ikut merasakan langsung apa yang kamu ceritakan.

  • Figurative language (optional)

Kadang kamu juga bisa menambahkan bahasa kiasan seperti metafora, simile, dan personifikasi. Walau  opsional, gaya bahasa ini bisa membuat teks deskripsi kamu terasa lebih menarik dan juga nggak monoton.

Semua language features dalam descriptive text ini, sebenarnya punya satu tujuan utama yaitu membantu pembaca agar bisa membayangkan objek yang kamu ceritakan dengan lebih jelas dan detail. Kalau kamu bisa pakai semua karakteristik bahasa ini dengan pas, tulisan kamu bakal terasa lebih hidup. Selain itu, membaca juga jadi lebih mudah paham serta menikmati isi teksnya.

Cara dan Tips Menulis Descriptive Text agar Lebih Menarik

Menulis teks deskriptif sebenarnya tidak sesulit yang kamu bayangkan, asalkan kamu paham generic structure of descriptive text dan mau berlatih secara konsisten. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba.

1. Tentukan topik yang jelas

generic structure of descriptive text

Langkah pertama, tentu saja kamu harus memilih objek yang mau dideskripsikan. Bisa orang, tempat, hewan, atau benda apa pun yang menarik buat kamu. Yang penting, objeknya cukup spesifik supaya deskripsimu nggak melebar ke mana-mana.

Misalnya, daripada menulis tentang “sekolah”, kamu bisa mempersempitnya menjadi “perpustakaan sekolahku” atau “guru Bahasa Inggrisku”. Topik yang spesifik akan membuat tulisanmu lebih fokus dan mudah dikembangkan.

2. Gunakan struktur yang lengkap

Setelah tahu topiknya, susun teks dengan generic structure of descriptive text biar lebih rapi. Biasanya terdiri dari:

  • Judul – beri nama atau topik yang catchy biar pembaca tertarik sejak awal.
  • Identifikasi – tuliskan pengenalan objek secara umum di bagian pembuka.
  • Deskripsi – bagian utama yang berisi uraian detail tentang objek, mulai dari ciri fisik, sifat, kebiasaan, kondisi, hingga hal-hal unik lainnya.
  • Simpulan atau kesan (opsional) – bagian penutup yang bisa berisi kesimpulan atau pendapat pribadimu tentang objek tersebut.

3. Gunakan kalimat yang detail dan deskriptif

generic structure of descriptive text

Supaya pembaca bisa membayangkan objek yang kamu tulis, pakailah banyak kata sifat (adjectives) dan kata keterangan (adverbs). Contohnya, “a big house with red walls” atau “a friendly and helpful teacher.” 

Dengan menambahkan detail seperti warna, ukuran, bentuk, atau sifat, tulisanmu akan terasa lebih hidup. Pembaca pun seolah bisa melihat langsung objek yang kamu ceritakan hanya lewat kata-katamu.

4. Pakai tense yang tepat

Karena kamu sedang menjelaskan fakta atau kondisi yang tetap, gunakan simple present tense agar teks sesuai dengan kaidah dan generic structure of descriptive text yang sesuai.

Misalnya, kamu bisa menulis “She has long black hair” atau The park is clean and beautiful.” Dengan memakai tense ini, deskripsimu jadi terdengar lebih natural dan menunjukkan bahwa informasi yang kamu berikan masih berlaku sekarang.

5. Perhatikan urutan 

Agar pembaca nggak bingung, susun penjelasanmu secara teratur. Bisa dimulai dari urutan waktu (kronologis), berdasarkan letak atau posisi (spasial), atau dari hal yang paling penting ke hal tambahan.

Misalnya, kalau kamu mendeskripsikan kamar, bisa dimulai dari bagian pintu, lalu beralih ke dinding, tempat tidur, dan terakhir sudut favoritmu. Dengan urutan yang rapi, pembaca jadi lebih mudah membayangkan isi deskripsimu.

6. Tambahkan sensory language

generic structure of descriptive text

Biar teks deskripsi kamu lebih hidup, jangan lupa selipkan kata-kata yang bisa menggugah pancaindra. Misalnya warna, suara, aroma, rasa, atau tekstur. Ini bikin pembaca merasa seolah-olah melihat dan merasakan langsung objek yang kamu ceritakan.

Contohnya, daripada hanya menulis “bunga mawar”, kamu bisa menambahkan detail seperti “bunga mawar merah dengan kelopak lembut dan aroma manis yang menenangkan.” Kalimat seperti ini membuat pembaca ikut merasakan suasananya.

7. Hindari kalimat Terlalu Panjang

generic structure of descriptive text

Usahakan kalimatnya nggak bertele-tele. Buat sesederhana dan sejelas mungkin supaya pembaca nggak lelah membaca. Dan terakhir, jangan lupa cek ulang hasil tulisan kamu. Perbaiki ejaan, tata bahasa, dan pastikan alurnya sudah enak dibaca. Dengan begitu, tulisanmu akan terasa lebih rapi dan mengalir.

Kalau kamu mengikuti langkah-langkah ini dengan benar dan sesuai dengan generic structure of descriptive text nya, menulis teks pertama kamu akan menjadi lebih mudah, terarah, dan tentunya bisa menghasilkan tulisan yang detail serta gampang dipahami pembaca.

Sudah Siap Nulis Teks Deskripsi Versi Kamu?

Menulis descriptive text sebenarnya nggak sesulit yang kamu bayangkan. Asalkan kamu paham generic structure of descriptive text dan tahu cara menyusunnya dengan runtut. Dengan paham bagian perbagian, aturan kebahasaan dan menerapkan tips yang telah disebutkan, tulisanmu akan mengalir dan sangat mudah dipahami.

Yuk, tingkatkan kemampuan menulis bahasa Inggrismu dengan ikut program kelas fullday intensive online atau offline di Titik Nol English Course Medan! Dengan belajar bareng tutor profesional, kamu bisa makin jago bikin teks dalam bahasa Inggris. Yuk daftar sekarang dan selangkah lebih dekat dengan impianmu!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top